Analisis Trading dan Kiat-kiat Trading untuk Yen Jepang
Pengujian level harga 144,80 terjadi ketika indikator MACD bergerak jauh di bawah titik nol, sehingga membatasi potensi penurunan pasangan ini. Pengujian kedua pada 144,80 terjadi ketika MACD berada di zona oversold, yang memungkinkan Skenario Beli #2 untuk berkembang. Namun, kenaikan tajam yang diantisipasi pada dolar tidak pernah terwujud, sehingga mengakibatkan kerugian.
Dolar AS naik tajam terhadap yen setelah berita bahwa Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif perdagangan. Pasar menganggap langkah ini sebagai sinyal penurunan ketegangan antara AS dan Jepang, sehingga memicu gelombang optimisme para investor. Yen Jepang, yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe-haven, langsung melemah sebagai respons. Meskipun jeda tarif ini dapat merangsang perdagangan global dan mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga menekan aset safe-haven, penting untuk diingat bahwa jeda 90 hari ini adalah langkah sementara, dan perkembangan lebih lanjut akan bergantung pada hasil negosiasi perdagangan antara kedua negara.
Data positif indeks harga barang korporat Jepang hari ini sedikit memperkuat yen terhadap dolar. Meskipun kenaikannya kecil, pergerakan naik ini memberikan sedikit kelegaan bagi mata uang Jepang, yang menghadapi tekanan besar sehari sebelumnya. Kenaikan harga input seringkali mengarah pada inflasi di masa depan, yang dapat mendorong Bank of Japan untuk mempertimbangkan sikap kebijakan moneter yang lebih ketat. Meskipun demikian, angka-angka ini tidak boleh dilebih-lebihkan. Kemampuan yen untuk bertahan akan bergantung pada beragam faktor, termasuk data ekonomi selanjutnya, perkembangan geopolitik, dan keputusan dari BoJ mengenai arah kebijakannya.
Untuk strategi intraday, saya akan fokus terutama pada penerapan Skenario #1 dan #2.
Sinyal Beli
Skenario #1:
Hari ini, saya berencana untuk membeli USD/JPY pada titik masuk di sekitar 146,88 (garis hijau pada grafik), dengan target kenaikan menuju 147,66 (garis tebal hijau). Di sekitar 147,66, saya akan keluar dari posisi beli dan membuka posisi jual ke arah sebaliknya, dengan target penurunan 30–35 pip. Sebaiknya kembali beli pasangan ini saat terbentuk koreksi atau penurunan signifikan pada USD/JPY.
Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan baru mulai naik.
Skenario #2:
Saya juga berencana untuk membeli USD/JPY jika ada dua kali pengujian berturut-turut di 146,38 sementara MACD berada di wilayah oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan dan dapat memicu reversal. Pergerakan menuju 146,88 dan 147,66 mungkin terbentuk.
Sinyal Jual
Skenario #1:
Saya berencana untuk menjual USD/JPY hanya setelah harga menembus di bawah 146,38 (garis merah), yang dapat memicu penurunan cepat. Target utama bagi penjual terletak di 145,67, tempat saya akan keluar dari posisi jual dan mempertimbangkan untuk membeli ke arah sebaliknya, dengan target rebound 20–25 pip. Tekanan menurun mungkin kembali kapan saja.
Penting! Sebelum menjual, pastikan MACD berada di bawah garis nol dan mulai menurun.
Skenario #2:
Saya juga berencana untuk menjual USD/JPY jika ada dua kali pengujian berturut-turut di 146,88 sementara MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan dan dapat menyebabkan reversal. Penurunan menuju 146,38 dan 145,67 mungkin terbentuk.
Informasi di Grafik:
- Garis tipis hijau menunjukkan entri harga tempat instrumen trading dapat dibeli.
- Garis hijau tebal menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau secara manual, karena pertumbuhan harga tidak mungkin berlanjut ke atas level ini.
- Garis tipis merah menunjukkan entri harga tempat instrumen trading dapat dibeli.
- Garis merah tebal menunjukkan level harga yang diharapkan untuk menempatkan order Take Profit atau secara manual, karena penurunan harga tidak mungkin berlanjut ke bawah level ini.
- Indikator MACD harus digunakan untuk menilai zona overbought dan oversold saat memasuki pasar.
Catatan Penting:
- Trader Forex pemula harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan masuk pasar. Disarankan untuk tidak masuk pasar sebelum rilis laporan fundamental penting agar terhindar dari paparan fluktuasi harga yang tajam. Jika Anda memilih untuk trading selama rilis berita, selalu gunakan order stop loss untuk meminimalkan potensi kerugian. Trading tanpa order stop loss dapat dengan cepat menghabiskan seluruh deposit Anda, terutama jika Anda mengabaikan prinsip pengelolaan uang dan melakukan trading dengan volume tinggi.
- Ingat, trading yang sukses memerlukan rencana trading yang terdefinisi dengan baik, seperti yang diuraikan di atas. Membuat keputusan trading impulsif berdasarkan situasi pasar saat ini adalah strategi yang merugikan bagi trader intraday.